Ajang keangkuhan.
Masa yang masih terlalu usang. Kenapa semua ingin masuk dalam kuasa dua
mata. Selalu merasa mampu dan bisa. Terkadang dalam diam dan bisa. Dalam
gerak dan bisa. Dalam gerak tanpa asa, dan tak bisa. Ketika diakhiri
dengan ketidak pedulian. Yang ada hanya arena keangkuhan. Onggokan
daging tanpa makna. Sampah duka. Ketika simpulan dari satu pemikiran
terkadang bisa membunuh tanpa arah. Ketika dua pemikiran mampu
mengarahkan ke titik lebih terang dan tiga pemikiran mampu memecah
keadaan. Tiga, sepertinya jawaban terbaik. Kesimpulan yang sudah bisa
mengajak kita turun dan rasa mulai bermain di sana.
Terkadang aku masih bingung. Masih ada yang mampu menegakkan keadaan dengan kekuatan yang ia yakini. Kesalahan, itu hal biasa bagiku. Karena itulah yang menunjukkan kemanusiaannya. Tetapi apakah keadaan sekarang masih bisa bermain dengan keadaan itu.
Ikan yang berenang dari muara menuju mata air. Adalah salah seorang saat ini yang aku ketahui mampu membahasakan apa yang sering kita rasakan ataupun tentang keadaan. Ketika banyak yang mengidolakan karena keramahan pemikirannya dalam tulisan. Terkadang ada beberapa yang sama dengan individu lain. Saat yang sama dipahami lebih dalam, dan yang berbeda masih direnungkan, didiskusikan dan disimpulkan mungkin akan ada hal yang indah. Tetapi ketika hal itu hanya diterima mentah-mentah dan dimasukkan secara paksa. Itu berarti kita memperkosa diri kita. Dan itu berbahaya.
Banyak ruang yang perlu dipahami. Disaringnya hal-hal baru dengan saringan kita, kemudian ditambah dengan saringan lain, bisa teman atau sumber lain yang bisa berujung pada bijaksana. Aku takut. Dan itu manusia.
Terkadang aku masih bingung. Masih ada yang mampu menegakkan keadaan dengan kekuatan yang ia yakini. Kesalahan, itu hal biasa bagiku. Karena itulah yang menunjukkan kemanusiaannya. Tetapi apakah keadaan sekarang masih bisa bermain dengan keadaan itu.
Ikan yang berenang dari muara menuju mata air. Adalah salah seorang saat ini yang aku ketahui mampu membahasakan apa yang sering kita rasakan ataupun tentang keadaan. Ketika banyak yang mengidolakan karena keramahan pemikirannya dalam tulisan. Terkadang ada beberapa yang sama dengan individu lain. Saat yang sama dipahami lebih dalam, dan yang berbeda masih direnungkan, didiskusikan dan disimpulkan mungkin akan ada hal yang indah. Tetapi ketika hal itu hanya diterima mentah-mentah dan dimasukkan secara paksa. Itu berarti kita memperkosa diri kita. Dan itu berbahaya.
Banyak ruang yang perlu dipahami. Disaringnya hal-hal baru dengan saringan kita, kemudian ditambah dengan saringan lain, bisa teman atau sumber lain yang bisa berujung pada bijaksana. Aku takut. Dan itu manusia.
Komentar
Posting Komentar