Setelah
sekian lama lamunanku, pertanyaanku, dan banyak pergulatan pikiran.
setidaknya aku paham. Aku dalam posisi "nol" besar. Aku belum paham
secara dalam, dasar, dan sadar, ini awal benar atau pengantar menuju
begundal. Katanya ada dua jawaban, pertama, mejadi mutiara, kedua,
menjadi bangkai duka. Ini jawaban atau pernyataan. Semoga perjalanan ini
benar berada di titik "nol" walaupun masih heran. Bisa saja ini aku
anggap jawaban, dan memulai banyak dari sini. tetapi bila ini
pernyataan, aku harus memulainya dari mana.ah, benar-benar selalu
memutar. Bingung. Ya, diksi dengan makna yang dalam dari "bingung"
selalu berdengung dan bersenandung. Kalau berpikir tentang posisi,
setidaknya ada pergulatan yang mungkin benar, ini di titik "nol". Ambil
nafas panjang, simpan di perut, dan hembuskan perlahan. Sadar!!!
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Pada hakitanya sebuah karya sastra adalah replika kehidupan nyata. Walaupun berbentuk fiksi, misalnya cerpen, novel, dan drama, persoalan yang disodorkan oleh pengarang tak terlepas dari pengalaman kehidupan nyata sehari-hari. Hanya saja dalam penyampaiannya, pengarang sering mengemasnya dengan gaya yang berbeda-beda dan syarat pesan moral bagi kehidupan manusia. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya. Meskipun demikian, karya sastra yang diciptakan pengarang kadang-kadang mengandung subjektivitas yang tinggi. Imajinasi yang tertuang dalam karya sastra, meski dibalut dalam semangat kreativitas, tidak luput dari selera dan kecenderungan subjektif, aspirasi, dan opini personal ketika merespons objek di luar dirinya, serta muatan-muatan khas individualistik yang melekat pada diri penulisnya sehingga ekspresi karya bekerja atas dasa
Komentar
Posting Komentar